Listicle
7 Alasan untuk Woles Melihat Ada Suami yang Kecanduan Game di FTV
FTV Suara Hati Istri di Indosiar baru saja menayangkan salah satu episode segarnya yang berjudul “Game Online Adalah Istri Kedua Suamiku”. Dari judulnya saja, sangat jelas kentara bahwa FTV ini ingin memperlihatkan adanya potret sesosok suami yang sampai rela menduakan istrinya hanya karena kecanduan dengan video game. Apalagi semata-mata demi bermain game online.
Sehingga hal ini pun tentu cukup mengundang atensi dari mereka (termasuk saya pribadi), serta juga sejumlah gamer Indonesia yang memang mendadak terkagetkan dengan kemunculan FTV yang sempat mengudara beberapa hari lalu.
Sebelum banyak diantara kalian yang merasa terpicu, apalagi mulai mengkhawatirkan stigma untuk orang-orang yang kebetulan punya hobi bermain game namun masih tetap bisa menjalankan kewajibannya di masyarakat dengan baik, saya ingin menegaskan bahwa keberadaan sinetron ini sejatinya bukanlah hal yang perlu dicemaskan secara berlebihan.
Pasalnya, ada sejumlah alasan-alasan menarik yang dirasa cukup untuk membuatmu tergelitik sekaligus malah bersikap woles dalam menanggapi kehadirannya.
1. Dari kisah nyata, tapi apa benar isinya 100% nyata ?
Patut kamu ketahui bila tema-tema kisah yang dimunculkan dalam sinetron FTV Suara Hati Istri kabarnya memang berasal dari kisah nyata. Utamanya dari sudut pandang curhatan para istri-istri yang mengaku pernah merasa dizalimi oleh seseorang yang seharusnya bisa menjadi sosok yang paling ia cintai. Ya siapa lagi kalau bukan sang suami ? (Langsung dari informasi di websitenya)
Meski begitu, kalian juga tetap harus paham bahwa seri sinetron yang penuh dengan berbagai macam problematika kisah rumah tangga ini nampak hanya lebih fokus dalam mengambil pokok atau intisari dari temanya saja. Alias, isi dari keseluruhan adegannya sendiri bisa dipastikan tidaklah terilustrasi secara akurat.
Sehingga kamu pun bisa menduga adanya hal yang terkesan dilebih-lebihkan dan dikurang-kurangkan ketika menyaksikan serial FTV semacam ini. Belum lagi bila membahas soal kejanggalan konsistensi cerita yang tiba-tiba terasa.
2. Tema “game online” yang cuma tempelan
Saya pribadi secara iseng sudah menonton penuh sinetron ini. Jujur, saya sendiri tak mau mereview atau menilainya sebagai tayangan yang terlampau bagus ataupun buruk. Namun yang ingin saya katakan adalah isi tema yang dimunculkan pada FTV ini ternyata tidaklah semenarik kedengarannya.
FTV dari “Game Online adalah istri kedua suamiku” sama sekali tidak menampilkan latar belakang yang jelas dari kenapa sang suami, Edo (yang diperankan oleh Hans Hosman) bisa begitu memiliki rasa kecanduan yang luar biasa terhadap game online.
Bahkan sampai ia lebih rela menghabiskan waktu di malam pertama pernikahannya untuk bermain game di tempat teman ketimbang berada di samping sang mempelai, Qory (diperankan oleh Amanda Manopo).
Kebingungan saya mengenai hal tersebut untungnya hanya bertahan sebentar sampai pada titik dimana para penonton akhirnya bisa tahu bahwa Edo rupanya berasal dari keluarga yang kaya raya. Lalu di saat yang bersamaan, game online ternyata juga bukanlah sumber masalah utama dari berbagai konflik yang terjadi di FTV ini.
Boleh dibilang, game online malah hanyalah hasil manifestasi dari prinsip Lisa, (Ibu Edo yang diperankan oleh Helsi Herlinda) dalam mendidik si Edo itu sendiri.
3. Menjelaskan titik kecanduannya
Sebelum membahas lebih lanjut tentang latar belakang sosok ibu Edo yang menjadi sumber masalah, Edo sendiri di sini memang diperlihatkan sebagai pria yang sangat menggilai hobinya dalam bermain game online.
Titik kecanduannya pun cukup menggambarkan bahwa ia belum begitu siap untuk menjadi seorang suami, apalagi ayah. Karena dari awal, ia sudah memasang mindset bahwa game itu jauh lebih penting, ibarat istri yang lebih sempurna untuknya.
Pada suatu ketika istrinya sedang hamil, Edo langsung mengeluh dalam hati jika ia nanti akan merasa terkekang dan tak bisa lagi bebas bermain game bersama tongkrongannya.
Bahkan saat sang istri mencoba menghancurkan peralatan “games” milik suami karena sudah muak dengan tingkah laku Edo, ia bersikap reaktif untuk mengancam serta tidak segan-segan menyakiti istrinya sendiri walau sedang hamil.
Dan dari hal itu pun, Edo justru akhirnya malah menyetujui ajakan sang ibu untuk menceraikan Qory ketika anaknya sudah lahir. Apakah menurutmu sosok suami seperti ini ada di dunia nyata ? Anggaplah saja pasti ada walau yang motifnya sama persis seperti ini nampak terkesan langka sekali.
4. Suami yang merupakan anak mami
Edo sendiri pada dasarnya merupakan anak pengusaha hotel yang cukup mapan. Dari sini, Ibunya, Lisa justru malah memberikan pengaruh didikan yang sangat amat begitu buruk bagi Edo. Buruk dalam arti Edo betul-betul terlalu dimanja bahkan ketika ia tumbuh sebagai pria yang seharusnya mempunyai tanggung jawab.
Bayangkan, di FTV tersebut rupanya diceritakan bahwa Edo selama ini tidak pernah bekerja dan hanya sibuk main game saja sampai kecanduan. Ibunya sendiri karena sudah terlanjur kaya dan biasa berperan dalam mengatur keuangan merasa tak ambil pusing dengan hal itu. Ia justru sebisa mungkin berupaya untuk melarang Edo bekerja dan membiarkan ia hidup sebebas-bebasnya.
Lisa sendiri juga kerap memberikan perlakuan yang buruk kepada menantunya, Qory. Bahkan saking begitu overprotektifnya kepada Edo sampai mengancam Qory agar mau rela membiarkan suaminya melakukan hal apapun yang dia suka. Termasuk untuk rela tidak lagi diperhatikan oleh si suami.
Dari sini saja, cukup jelas bukan hal terdekat apa yang paling berperan dalam membentuk kepribadian Edo menjadi suami yang seperti itu ? Dibanding video game atau game online, Lisa malah jadi pihak yang lebih banyak menanggung dosa anaknya.
Kebetulan, Lisa sendiri di ending pun akhirnya diceritakan meninggal dunia akibat sakit karena stress dengan bisnis hotelnya yang bangkrut. Dimana Edo selaku anak semata wayangnya yang minim pengalaman saat itu sama sekali tidak bisa menawarkan solusi apapun demi memulihkan kembali kehidupan ekonomi mereka.
5. Pernikahan yang mengundang tanya ?
Sebelum kamu bingung melihat apa alasan Edo secara khusus sangat begitu mencandui game online, tidakkah kamu jauh lebih bingung lagi dalam melihat alasan yang melatarbelakangi pernikahan Qory dan Edo di awal cerita ?
Apakah benar mereka berdua sebenarnya dijodohkan, memang tulus saling mencintai, atau hmmm……. ? Semuanya sama sekali tidak dijelaskan sebenar-benarnya dalam FTV tersebut.
Salah satu poin yang terasa mengherankan adalah Qory selama ini meski berpacaran sejak lama ternyata tidak tahu tentang sifat asli Edo yang sangat radikal dalam bermain game online beserta dengan statusnya yang sama sekali tidak pernah bekerja. Hal demikian juga berlaku untuk Edo, kenapa pula ia memilih untuk menikah jika ujung-ujungnya cuma ingin main game saja ?
Dari sisi Ibu Edo, ia sendiri malah sempat membeberkan informasi yang cukup mencengangkan. Saat beradu mulut dengan Pipit (Ibu Qory), Lisa walau perannya antagonis pernah mengatakan bahwa alasan utama Qory mau menikahi Edo adalah karena dirinya merupakan seorang perempuan “matre”.
Andai kata tuduhan ini benar, Qory sendiri boleh dibilang sudah terkena “jebakan batman” karena baru sadar bahwa pria yang dinikahinya ternyata seperti itu. Apakah penjelasan dari Ibu Edo jauh lebih terasa masuk akal dari pernyataan Ibu Qory yang justru merasa Edo lah yang lebih tergila-gila dengan anaknya (padahal terbukti lebih tergila-gila dengan game onlinenya) ?
Mengingat ketika dinasihati oleh sang ibu untuk sebaiknya pergi meninggalkan si suami daripada terkena fitnah, Qory di awal juga tak mau menuruti perintah ibunya dan bersikeras mengaku masih sayang dengan Edo sampai secara puitis berkata:
“Astagfirullah hal adzim bu. Bu, aku nggak mau ninggalin mas Edo ya ? Sampai kapanpun gak ada yang bisa misahin kita kecuali maut” Ucap Qory kepada ibunya sendiri.
6. Tidak tahu game yang dimainkan
Meski gimmick game online hanyalah sebatas tempelan, bukan sebuah rahasia lagi bila banyak orang cukup kepo untuk mengetahui apa game yang sebenarnya dimainkan oleh si Edo ? Bahkan sampai membuat dirinya bisa begitu merasa asyik dan lupa dengan kehidupannya di dunia nyata.
Sayangnya, Sinetron FTV ini tidak ingin memberitahumu hal tersebut. Mereka sendiri sama sekali tidak punya niatan untuk menampilkan sedikitpun cuplikan game yang Edo mainkan. Bila mengacu dari perkataannya, Edo cuma menjelaskan bahwa di game tersebut ia bisa naik level, dapat banyak bonus, serta mengaku lebih hebat dari pemain lain.
Kebetulan juga sama sekali tidak memilih untuk memainkan game yang nampak lebih familiar seperti konsol ataupun game mobile, banyak yang mungkin pastinya menduga bahwa game yang ia mainkan merupakan game bergenre MMORPG. Selain itu, tidak sedikit pihak yang juga mengkomentari kejanggalan dari perangkat gaming yang Edo gunakan mengingat statusnya sebagai anak orang kaya.
Ia sendiri hanya memainkan game onlinenya via laptop dengan stiker berbentuk gamepad dan perlengkapan headset yang kabarnya bisa kamu dapat dengan harga Rp 20.000-an saja. Di awal cerita, Edo bahkan sama sekali tak memakai mouse dalam bermain. Melainkan cuma sibuk menikmati keseruan hanya dengan menekan-nekan touchpad saja.
Untungnya di pertengahan menuju akhir cerita, ia nampak sadar untuk mau mulai menggunakan mouse agar pengalaman gaming yang aslinya tak boleh dilihat oleh para penonton itu jadi lebih terkesan believeable.
7. Jadi [M.E.M.E]
Berani membawa isu yang biasa internet akrabi pastinya akan mengundang sebuah reaksi. Seperti yang sudah diduga, isu kecanduan game yang disinggung oleh sinetron FTV ini memang telah sukses dijadikan sebagai bahan hiburan tertentu bagi para penggiat-penggiat dunia maya.
Hampir sebagian besar pihak yang dianugerahi selera humor tampak sangat berterimakasih sekali dengan kehadiran FTV “Game Online Adalah Istri Kedua Suamiku”. Sinetron FTV tersebut rupanya sangat begitu menginspirasi mereka untuk bisa membuat semacam karya-karya Meme dengan tema terkait yang benar-benar dapat mengundang gelak tawa.
Saya pribadi cukup merasa terhibur dengan berseliwernya berbagai hal yang memparodikan bentuk drama dari seorang suami yang kecanduan game di sinetron FTV milik Indosiar itu baik dalam wujud gambar maupun video. Bila boleh memberi sedikit contoh, yang menjadi favorit saya adalah video di link berikut.
Bonus:
Demikianlah alasan-alasan mengapa kamu sama sekali tak perlu bersikap emosional dalam menghayati keviralan sinetron yang sedikitnya menyinggung tentang fenomena gamer ataupun video game. Karena pada dasarnya, selalu ada hikmah menarik yang bisa kita semua ambil dan filteri apabila kalian mau merenungkannya baik-baik.
Dan dari artikel ini pula, kami pun dengan tegas tidak pernah membenarkan segala tindak kecanduan dalam bermain video game. Di dunia nyata, janganlah menjadi orang yang seperti Qory, Edo, Ibu Edo, hingga sosok dibalik terciptanya cerita dan kemunculan karakter-karakter yang semacam itu.