Connect with us
For the unbound demo

Review

Menjajal Demo A Space for the Unbound – Sangat Menjanjikan!

Bukan sebuah cerita baru lagi bila negara Indonesia sudah tergolong mampu dalam memproduksi karya game buatan mereka sendiri. Dari waktu ke waktu, negara kita perlahan juga telah berhasil membawa berbagai macam standar unik yang tidak selalu berkutat area genre horor semata. Dimana game berjudul A Space for the Unbound menjadi satu contoh gambaran menarik.

Setelah sempat memastikan waktu jendela rilisnya di tahun 2021 nanti di PC, PS4, Xbox One dan Switch, game milik Mojiken Studio ini pun telah lama merilis versi demo dari A Space for the Unbound. Kami sendiri sudah menyempatkan waktu untuk menjajal hingga menamatkan demo dari game buatan developer asal Surabaya tersebut.

 

Side-scrolling yang tetap menarik

a space for the unbound

Boleh dikata, game ini pada dasarnya mengambil satu konsep yang agaknya unik. Selain dari pembawaan latar lingkungan yang akurat dalam menampilkan area jalan-jalan perumahan atau perkampungan di negeri kita, keseluruhan genre yang diusungkannya juga cukup terkesan berani untuk disodorkan.

A Space for the Unbound utamanya memiliki format gameplay sebagai game 2D Pixel Sidescrolling. Walau bergrafik pixel, game ini menghadirkan banyak sekali keindahan detil yang amat begitu maksimal.

Dimulai dari background pohon, bangunan, sampai dengan bayangan, semuanya betul-betul dikemas dengan distribusi perwarnaan yang sangat baik serta memberi suatu kelengkapan atmosfer tersendiri.

 

Fokus pada eksplorasi dan prosesmu untuk menikmati cerita

a space for the unbound

Sementara bila membicarakan soal isi gameplay yang dipunya, game ini nampak punya fokus perhatian yang begitu kuat dari segi penyampaian cerita.

Karena meski secara umum menceritakan kisah tentang adanya 2 tokoh pemuda-pemudi bernama Atma dan Raya, versi demonya sendiri justru malah menunjukan pesona dari adanya kehadiran sosok karakter ketiga yang berada disamping Atma (bukan Raya).

Tanpa memberi spoiler lebih lanjut, para pemain akan banyak menjumpai adanya aspek eksplorasi juga dengan bentuk interaksimu terhadap NPC dan objek-objek penting di dalam game.

Meski berwujud side scrolling, A Space to the Unbound menawarkan nuansa bermain yang sangat dekat dan hangat berkat detil grafis pixel yang ditampakkan. Khususnya ketika kamu sedang asyik bereksplorasi dari setiap area ke area.

a space for the unbound

Ada kalanya bahwa ketimbang kamu berlari, kamu bisa memilih untuk berjalan dan merasakan imersi yang dihadirkan oleh sekelilingmu. Contohnya seperti melihat kendaraan melihat mobil yang lewat, hingga para NPC pejalan kaki yang gemar melalang buana.

Selain itu, pihak developer terkadang juga ingin membuat para NPC-NPC tertentu seolah jadi terlihat hidup dengan menampilkan sejumlah interaksi dialog yang bersifat otomatis (tanpa perlu pemain dekati). Salah satunya seperti yang sudah kami temukan pada sosok NPC penjual Cimol di atas.

Bahkan ketika kamu tengah ingin berdialog dengan mereka, hampir sebagian besar NPC di sini punya lebih dari 1 variasi dialog berbeda. Sehingga pastikan untuk kamu selalu berbincang setidaknya 2 kali dengan mereka.

 

Puzzle dan gimmick supernatural yang menggoda

a space for the unbound

Core dari gameplay utamanya sendiri lebih berpusat dalam menjalani suatu narasi cerita yang ada. Terdapat aspek “Narrative puzzle” untuk menyimpan serta memanfaatkan item-item yang bisa kamu pakai guna melanjutkan progres cerita.

Yang cukup menarik, game ini menghadirkan suatu bumbu supernatural yang memungkinkanmu untuk bisa masuk ke dalam alam bawah sadar seseorang. Ketika masuk, kamu akan menemukan berbagai hal yang mencerminkan keadaan sesungguhnya dari orang tersebut sekaligus juga mempengaruhinya.

Sementara untuk urusan audio, A Space to the Unbound menawarkan sentuhan kualitas iringan musik yang bisa cukup menggugah rasa nostalgia. Nuansanya sendiri seolah berkesan rileks dan bisa cukup mengingatkanmu dengan gaya musik yang pernah dilantunkan oleh game-game JRPG keluaran PS1 silam (bila kamu familiar).

 

Kekurangan dan masukan

Satu-satunya hal mungkin yang terasa perlu untuk diperbaiki adalah dari segi optimisasinya. Saat karakter kami kendalikan tengah berlari, kami kerap menjumpai adanya gangguan “screen tearing” ketika kamera bergeser. Seolah nampak cukup bisa mengurangi daya imersi yang bisa dirasakan, Sisanya kami cukup menganggap bila demo yang ditawarkan oleh game ini tetaplah sangat menjanjikan dan positif.

Sebagai sebuah masukan, kami pun cukup mengharapkan bahwa A Space to the Unbound agaknya bisa menyediakan suatu konsep cerita yang bercabang hingga multi ending demi semakin memaksimalkan kualitas yang ditunjukan oleh game ini.

Lewat adanya aspek eksplorasi yang juga bisa terasa begitu menarik, Kami juga ingin melihat adanya potensi dari hal-hal yang berbau opsional seperti sidequest hingga keberadaan konten tambahan untuk mencari sebuah rahasia menarik.

 

Versi demo dari game ini pun bisa kalian mainkan secara cuma-cuma di Steam melalui link berikut. Kami sendiri sangat merekomendasikan sekali kepada kalian untuk mencobanya serta mendoakan agar pengerjaan game ini selalu lancar dan tak terkendala oleh hal-hal yang tak diharapkan.

Kumpulan skrinsut:

Continue Reading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

To Top