Connect with us
Review Marvel Avengers

Review

Review Marvel’s Avengers – Butuh Waktu untuk Lebih Baik

Membawa kesuksesan nama Marvel dan Avengers dari komik serta kancah layar lebar nampak bukanlah tanggung jawab yang ringan bagi Crystal Dynamics dan Square Enix. Game Marvel’s Avengers yang mereka buat adalah contohnya.

Semenjak proyek pengerjaan game ini pertama kali diumumkan pada awal tahun 2017 silam, banyak pihak yang menaruh ekspektasi lebih perihal kapabilitas Square Enix dalam mengurus franchise ini beserta Crystal Dynamics yang mereka tunjuk sebagai eksekutor. Seolah nama besar serta reputasi dari keduanya benar-benar cukup dipertaruhkan di sini.

Lalu, mampukah mereka dalam menjawab ekspektasi tersebut ? Simak ulasan yang kami bagikan berikut.

 

Game seperti apa ini ?

Marvel's Avengers description

Marvel’s Avengers pada dasarnya merupakan game superhero yang penuh dengan berbagai macam aksi. Bisa dimainkan baik secara single player maupun multiplayer co-op, game third-person ini menariknya menghadirkan sebuah fokus perhatian yang begitu khusus di aspek multiplayernya.

Dimana bila kamu familiar dengan game yang biasa dimainkan secara online seperti Division 2, Destiny 2, hingga Warframe, Marvel’s Avengers sesungguhnya juga mengadopsi konsep yang sama persis dengan game-game tersebut. Namun dengan adanya diferensiasi bahwa kamu masih dapat memainkan game ini tanpa perlu mengandalkan internet atau offline di mode campaign.

Karena mempunyai fokus di aspek online, game ini tentunya juga dijanjikan untuk selalu mendapatkan update dari waktu ke waktu. Dimana Crystal Dynamics sendiri sudah memberi jaminan bahwa semua tambahan update DLC mengenai konten dan karakter baru akan dihadirkan gratis kepada pemain.

Karena hal tersebut, ada layanan microtransaction yang dibataskan hanya untuk keperluan kosmetik semata seperti costume, emote, nameplate, hingga ke animasi finisher.

 

Story Campaign – tentang Kamala Khan dan Inhuman

Marvel's Avengers

Seperti yang sudah diungkap pada preview kami sebelumnya, game Marvel’s Avengers membawakan kisah yang agaknya lebih terfokus pada sosok Kamala Khan, seorang gadis remaja nerd yang sangat begitu mengagumi kelompok Avengers, lalu tak ragu langsung menjadikan mereka sebagai role model.

Kamala sendiri mendapatkan kekuatan super setelah tekena radiasi dari ledakan pesawat helicarrier yang bertenagakan kristal Terrigen pada tragedi A-Day. Dari sana, ia pun menjadi seorang Inhuman yang memiliki kemampuan khusus untuk memanjangkan anggota tubuhnya (Polymorph) yang seolah bisa cukup mengingatkanmu dengan kemampuan sang Mister Fantastic dari Fantastic 4.

Selain Kamala, keberadaan “ras” Inhuman juga menjadi sebuah tema khusus yang dibawakan oleh game ini. Seolah mengambil pendekatan ala mutant X-Men, Kamala bukanlah satu-satunya orang yang dianugerahi beragam kemampuan-kemampuan spesial.

Sehingga dalam ceritanya, muncul isu bahwa inhuman adalah sebuah penyakit. Khususnya dari kemunculan organisasi AIM yang ingin sebisa mungkin menangkap seluruh manusia-manusia Inhuman dengan dalih untuk segera ditangani ataupun diobati. Sementara kelompok Avengers pun justru dijadikan sebagai kambing hitam atas terjadinya fenomena tersebut.

Walau peran Kamala di game ini memang cukup sentral terutama dalam mempersatukan kembali anggota original Avengers yang sempat terpecah, kamu tetap akan punya kesempatan untuk menikmati campaign dalam sudut pandang 5 anggota Avengers seperti Captain America, Black Widow, Thor, Iron Man, dan Hulk.

Marvel's Avengers

Pihak Crystal Dynamics boleh dibilang telah berhasil menyuntikan eksekusi yang begitu solid di mode campaign. Dengan grafis yang cukup layak, banyak sejumlah adegan-adegan sinematik serta interaksi voice acting penuh energi dan emosi yang bisa kamu temui meski dengan durasi cerita memang tidaklah terlalu panjang, yakni sekitar 10-12 jam secara linear (bukan game open world).

Kehadiran fitur photo mode di game ini juga cukup memberikan rasa ekstasi tersendiri dalam menangkap setiap momen yang sudah kamu ukirkan. Yang patut kamu tahu, mode campaign ini pada dasarnya lebih ingin Crystal Dynamics perkenalkan sebagai sebuah cerita pembuka (prologue) dari game Marvel’s Avengers ketimbang cerita yang lebih terasa penuh dan besar.

Sehingga karena belum benar-benar membuka adanya potensi universe yang lebih luas, kamu mungkin tidak akan begitu puas dalam melihat keberadaan sosok villain yang dihadirkan untuk sementara ini. Lalu untuk hal yang paling agak disayangkan, Crystal Dynamics rupanya masih belum memberikan fitur untuk bisa mengulangi misi campaign yang sudah kamu tamatkan maupun selesaikan.

 

Karakter dan Combat

Marvel's Avengers

Kami tegaskan bahwa ini merupakan pesona terbaik yang ditawarkan oleh Marvel’s Avengers. Karena Crystal Dynamics sendiri mampu menghadirkan pengalaman bermain dengan beragam fungsi yang fantastis pada setiap karakter. Sekaligus juga ketika diaplikasikan secara multiplayer co-op.

Bayangkan ketika bermain sebagai Hulk, kamu bisa menangkap musuh dan membanting-bantingkannya seperti sebuah barang. Sementara Iron Man mempunyai skill untuk memanggil Hulkbuster yang secara unik tidak hanya dapat kamu pakai sendiri saja, melainkan juga bisa digunakan oleh para teammatemu.

Captain America sendiri mempunyai mekanisme untuk melemparkan shield tidak hanya ke satu musuh tapi memantulkannya langsung ke 4 hingga 5 musuh sekaligus disertai dengan gaya lemparan yang akrobatik bila kamu ingin memantulkannya lagi. Shield dari beliau tentu sudah kami tes juga bisa digunakan untuk memantulkan laser yang ditembakan oleh musuh.

Lalu Kamala Khan sebagai Ms. Marvel ikut menyimpan sebuah kejutan dengan bisanya ia untuk mengembangkan tubuhnya tidak hanya seperti karet saja, tapi juga sampai membesarkannya menjadi raksasa. Dengan memanfaatkan ukuran tubuh tersebut, Kamala bisa langsung menangkap musuh robot yang berukuran lebih besar dan berbahaya ketimbang menangkap musuh yang terkesan kroco semata. Dan kamu bisa meremas-remas mereka sampai mati.

Semua hal itu dituangkan langsung lewat keberadaan sistem skill tree. Walau seolah-olah dibuat cukup terbatas di awal-awal, dari sana, game ini pun tetap mempunyai mekanisme bertarung yang semakin lama bisa semakin begitu memuaskan ketika kamu berhasil membuka move-move menarik yang mereka punyai.

Tidak hanya dalam memberikan dua tombol untuk memberikan pukulan light atau heavy attack semata yang sama-sama bisa dikombinasikan dengan begitu dinamis, tetapi ada juga mekanisme dari pentingnya untuk perlu menghindar, melakukan finisher, parry dari intrinsic meter, hingga memanfaatkan ranged attack saat menghadapi musuh-musuh yang berada pada posisi tertentu.

Belum lagi ditambah dengan mekanisme untuk melakukan serangan pamungkas lewat keberadaan heroic ability. Bahkan kamu dapat memodifikasi efek dari serangan-serangan tersebut, termasuk pula dari efek fungsi serangan-serangan lain lewat halaman skill tree yang disediakan.

 

Konten misi multiplayer yang cukup generik

Usai menamatkan atau malah berencana men-skip langsung mode campaign, kamu pun masih punya alasan untuk tetap bertahan dalam memainkan Marvel’s Avengers. Yakni dari memainkan mode khusus multiplayer 4 orang yang bernama Avengers Initiative. Mode ini menariknya bisa dimainkan secara solo dengan keberadaan AI companion yang selalu ikut menemani.

Meskipun mode ini merupakan mode yang akan sangat begitu repetitif untuk dimainkan, ada sejumlah misi-misi yang menampilkan cerita serta cut scene menarik yang dapat kamu nantikan. Namun dari semuanya itu, hampir semua desain level dan misi yang tersaji sayangnya benar-benar berkesan generik dan membosankan.

Dibilang generik karena struktur misi-misi yang diberikan sangatlah terasa begitu simpel atau mendasar sekali untuk dikerjakan. Contohnya seperti menjaga spot hack, menghancurkan objek, melindungi NPC, dan mengalahkan musuh-musuh objective semata. Desain layout levelnya pun juga tidak begitu menginspirasi. Khususnya jika kamu bermain di area indoor yang nampak selalu memiliki kesamaan dengan misi-misi yang lain.

Sebenarnya hal yang demikian pun juga nampak terasa ketika bermain di area terbuka karena tidak banyak variasi tema level yang memang dibawa. Namun, Crystal Dynamics untungnya memberikan sedikit sentuhan open world untuk menjelajahi area-area dengan fungsi yang opsional, seperti mencari loot chest, menemui NPC yang harus diselamatkan ataupun mengalahkan para musuh khusus.

Yang agak mengesalkan dari sana, ada beberapa area yang ternyata hanya bisa diakses oleh karakter-karakter tertentu saja berdasarkan kemampuan mereka, yakni seperti menghancurkan tembok atau meng-hack console.

Sehingga bila kamu bermain sebagai karakter yang tidak memiliki salah satu atau dua dari kemampuan tersebut ketika bermain solo, kamu sama sekali tak punya pilihan lain untuk menskip-nya. Mengingat game ini sama sekali tidak menyediakan pilihan untuk memerintah AI companion.

Sistem matchmaking pun sayangnya juga tidaklah ditata dengan begitu baik. Karena tidak memperbolehkan pemain untuk menggunakan hero yang sama, cukup sulit untuk mendapatkan tim yang benar-benar lengkap di sini. Bahkan bermain secara 3 orang pun masih menjadi hal yang terasa jarang kami jumpai.

 

Juga menjadi game yang sangat “Grindy”

Disamping memiliki misi yang begitu generik, kamu nampak juga akan melakukan hal yang berulang-ulang di suatu misi tertentu demi mendapatkan sebuah gear yang diharapkan. Di game ini, gear adalah bekal terpenting bagi karaktermu selain menaikkan level demi bisa membuka skill tree.

Dibagi ke dalam 4 jenis gear utama, 2 slot artifact, dan 1 slot untuk tiap karakter, masing-masing merupakan item loot yang akan selalu sibuk kamu cari, sortir, dan periksa setiap saat tanpa membawa pengaruh terhadap penampilan karaktermu.

Dengan power rating, penjelasan efek perk, dan rarity yang perlu kamu perhatikan, Power rating seolah akan menjadi hal yang paling kamu incar guna bisa semakin memprogreskan karaktermu di misi-misi yang lebih bersifat end-game. Contohnya seperti misi hive yang kembali lagi, juga tetap berakhir menjadi misi yang terasa generik seperti misi-misi yang sudah ditemui sebelumnya.

Tingkat power level dari karakter heromu yang terakumulasi dari tingkat power rating gear akan selalu mengikuti pada hampir sebagian besar misi. Terkadang kamu bahkan bisa berupaya untuk mempercepat dengan mengambil difficulty yang lebih tinggi. Namun dengan tantangan resiko yang wajib kamu tanggung sendiri.

Dimana gear dan artifact yang kamu kumpulkan hanya ditujukan untuk karakter yang tengah kamu pakai, bukan untuk karakter hero lain. Hal yang demikian juga berlaku untuk level karakter dalam membuka skill tree.

Marvel's Avengers Faction

Sehingga berupaya untuk memainkan semua karakter dan mengumpulkan gear-gear terbaik bagi mereka adalah sebuah kewajiban mutlak agar kamu tidak kesulitan ketika bermain sendiri. Karena power rating dan level AI companion benar-benar dibuay sejalan dengan hal itu.

Dari aktvitas untuk mengumpulkan gear ataupun material yang dapat digunakan untuk mengupgrade gear demi membuka perk maupun menaikkan power rating, game ini ikut memberikan aspek variasi untuk bisa mencari hal-hal tersebut lewat layanan vendor (semacam shop) dan juga sistem untuk mengerjakan misi-misi simpel plus khusus dari sistem faction.

 

Tentang Microtransaction dan kostum

Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, Microtransaction di dalam Marvel’s Avengers fokusnya hanyalah berupa skin semata. Keberadaan skin pun sebenarnya juga bisa kamu dapat hanya dengan bermain saja. Metode untuk mendapatkannya pun cukup tergolong beragam.

Yang pertama ada sejumlah skin yang bisa kamu dapat dengan menyelesaikan misi campaign. Setelahnya, ada pula yang disediakan dengan cukup menarik melalui layanan vendor yang isi katalognya selalu berotasi dari waktu ke waktu. Menyelesaikan misi-misi dari faction juga bisa menghadiahimu sebuah item bernama Pattern yang fungsinya kurang lebih mirip seperti gacha yang dilakukan secara gratis.

Metode terakhir yang paling menarik berasal dari Challenge Card. Semua karakter hero dikenal mempunyai challenge card-nya masing-masing dengan hadiah skin utama yang cukup menggiurkan.

Sistem ini mirip seperti layaknya battle pass dengan kebijakan khusus dimana challenge card untuk semua 6 karakter utama game ini sudah langsung dibuka cuma-cuma dalam jangka waktu yang tak terbatas. Sementara hanya challenge card dari karakter baru saja yang mereka bebankan untuk dibayar dengan menggunakan mata uang premium bernama credits berjumlah 1000.

Hal yang cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan dari sana, kamu bisa mendapatkan hadiah credits gratis hanya dengan menyelesaikan challenge card pada level-level tertentu dari setiap 6 hero utamamu. Menyelesaikannya untuk satu hero saja sudah memberikanmu sebanyak 1300.

Dengan total 7800 credits gratis yang bisa kamu keruk, kamu dapat mengalokasikan 1000 untuk membuka hadiah premium dari challenge card milik hero lain dan kamu masih tetap bisa dihadiahi 1300 credits bila mampu menyelesaikan challenge card tersebut.

Nampak cukup bersahabat bukan ? Disamping terasa fair-nya sistem ala Battle pass ini, kamu tetap akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menaikkan level challenge card. Karena mekanisme utamanya dilakukan dengan mengerjakan misi-misi challenge yang digarap secara perhari dan perminggu.

Pihak Crystal Dynamics pun juga memberikan adanya opsi sampingan untuk bisa langsung menskip level dari setiap challenge card dengan membayarkan sejumlah credits. Sehingga pertanyaan apakah ini terlalu melelahkan atau tidaknya bagimu benar-benar lebih bergantung dari tingkat dedikasi yang dimiliki oleh setiap pemain.

 

Optimisasi yang tidak karu-karuan

Salah satu hal terbesar yang kami sesalkan dari Marvel’s Avengers selain dari misinya dan levelnya yang sangatlah kurang variatif adalah dari segi teknisnya. Game ini seolah sebenarnya nampak belum begitu siap untuk dirilis karena memiliki permasalahan bug dan optimisasi yang harus kami bilang tergolong memprihatinkan.

Entah bagaimana kami melihat keadaan game ini di platform konsol, di platform PC kami sangat sering menjumpai gangguan bug-bug atau glitch yang sangat mengacaukan pengalaman bermain kami secara keseluruhan.

Dimulai dari karakter hero yang bisa terpental jauh keluar dari map, animasi wajah yang kacau ketika memakai skin-skin tertentu sampai ke musuh target yang bisa menghilang dari game dan membuatmu sama sekali tidak bisa melanjutkan progress misi.

Belum ditambah lagi masalah crash yang secara tak terhitung sering kami alami ketika bermain dalam waktu cukup.

 

Kesimpulan

marvel's avengers

Game ini jelas sukses membawakan sebuah kebanggaan dari segi gameplay combat dan konten misi campaign-nya. Namun, Marvel’s Avengers sayangnya benar-benar tengah didera oleh sebuah permasalahan serius dengan potensi yang bisa membuat game ini langsung terbunuh seketika.

Update perbaikan patch dan variasi konten bermain yang wajib Crystal Dynamics turunkan dalam waktu dekat jelas akan jadi hal yang sangat menentukan sekali nasib dari game Marvel’s Avengers ke depannya.

Bagi kalian gamer penggemar superhero Marvel yang masih bimbang dalam menimbang-nimbang keberadaan game ini di platform manapun, kami secara khusus lebih ingin merekomendasikan kalian untuk bersabar dalam menunggu kabar patch update yang benar-benar diharapkan serta diskon yang bisa saja datang sewaktu-sewaktu.

Karena untuk ukuran permasalahan yang dimilikinya, harga game yang dibanderol oleh Marvel’s Avengers masih belum bisa dianggap sesuai atau pantas. Dan terakhir, game ini pun juga sama sekali tidak kami sarankan bagi para pemain yang tergolong benci dalam melakukan hal yang berulang-ulang.

Marvel's Avengers

Rp. 749.000
7

Gameplay

9.0/10

Graphic

8.0/10

Story

8.0/10

Content/value

3.0/10

Pros

  • Gameplay combat yang sensasional
  • Tawarkan gaya bermain yang unik dari setiap karakter
  • Story Campaign yang solid
  • Kehadiran Photo Mode

Cons

  • Misi multiplayer yang generik
  • Miskin variasi level map
  • Optimisasi bermasalah
  • Penuh bug yang mengganggu
  • Terlalu bergantung dengan update/patch
Continue Reading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

To Top