Review
[Review] Valorant – Bawa Keseruan dalam Ide yang Mengejutkan
Pernah sukses dengan game MOBA League of Legends, Riot Games nampak dengan sangat jelas telah menginspirasikan sekali kerangka yang dimiliki oleh CS:GO dan Overwatch demi menggarap Valorant. Ya, sebuah game yang kini baru saja resmi rilis di platform PC sejak hari selasa kemarin.
Game ini seolah benar-benar hadir untuk memuaskan dahaga para penikmat game free to play sekaligus penggemar game-game adu tembak. Tak hanya sampai di situ, bahkan aksesbilitas dari game Valorant pun juga betul-betul dibuat membentang untuk segala kapabilitas hardware PC yang digunakan. Alias, game ini memang sangatlah terjangkau untuk dimainkan.
kami sendiri baru saja menjajal game ini dan impresi kami adalah sebagai berikut:
Apa itu Valorant ?
Untuk sementara, belum ada banyak deskripsi kisah/lore yang terasa cukup untuk menjelaskan sampul ataupun latar belakang isi dari game ini. Dengan suatu tema yang agaknya terkesan futuristik di hadapanmu, Valorant sendiri memiliki premis penting bahwa di masa depan, terjadi sebuah fenomena unik yang dinamakan “First Light”. Kemunculan dari fenomena alam ini sukses membuat sebagian manusia, benda, teknologi, dan hal-hal lain di penjuru bumi menjadi berbeda atau berkesan memiliki suatu kekuatan yang supernatural. Keberadaan subjek atau objek yang terpapar oleh first light ini juga biasa disebut sebagai “Radiants”.
Kamu sendiri akan berperan sebagai salah satu agen khusus yang berasal dari belahan penjuru negara-negara nyata di dunia. Masing-masing dari mereka ditampakkan dengan personalisasi unik dan memiliki spesialisasi kemampuan bertempur yang beragam entah dalam perannya sebagai seorang Radiants ataupun sebagai manusia biasa yang memanfaatkan teknologi Radiants.
Mereka semua pun juga dihadapkan oleh sekelompok organisasi bernama Valorant Protocol. Mengenai apa tujuan utama dibentuknya organisasi tersebut dan mengapa para agen ini kadang harus berselisih satu sama lain ? Semuanya masih merupakan misteri.
Grafisnya yang berbanding terbalik dengan cover promosinya
Harus diakui, Valorant sama sekali tidak membawakan grafis yang berkesan inovatif. Bahkan Ironisnya, terlepas dari alasan bahwa game ini cukup ringan untuk dimainkan di berbagai spesifikasi PC, cover promosi dari game Valorant sendiri justru malah ditampakkan dalam gaya desain yang amatlah kontras.
Kesan-kesan futuristik yang belum begitu pernah dirasakan lewat perpaduan dominasi warna hitam/merahnya seolah sempat menjadi sebuah impresi menarik yang seharusnya bisa diolahkan kembali pada isi dari game ini. Secara luar, Valorant boleh saja terlihat eyecatching karena mengadopsi arah desain yang cukup jarang ditemui. Namun, grafis aktual dari game ini nyatanya tidak begitu banyak berbeda dari game-game bergrafis lama yang sudah ada.
Seperti Apa Gameplaynya ?
Valorant mengambil genre sebagai game First Person Shooter kompetitif yang wajib dimainkan secara tim. Selalu biasa dimainkan dalam mode 5 vs 5, konsep bermain utama di game ini sebetulnya benar-benar didesain mirip seperti layaknya Counter Strike. Dimana kamu seolah akan bermain melawan sekelompok tim yang siap mempertahankan atau menyerang (Attacker) salah satu titik area map tertentu dengan memasangkan semacam bom (di game ini disebut “Spike”).
Sehingga ketika kamu bermain sebagai kubu yang akan melindungi area tersebut (Defender), kamu harus berupaya untuk menghentikan lawan hingga menjinakkan bom yang telah mereka berhasil pasang. Selain tentang konsep bermain untuk melindungi dan menyerang area, keberadaan sistem ekonomi untuk membeli senjata plus skill pun juga ikut diimplementasikan di sini.
Lalu bagaimana dengan karakter yang kamu kendalikan ? Jika minimal pernah tahu atau kenal dengan keberadaan game Overwatch (atau setidaknya Apex Legends), game ini menyisipkan suatu gimmick yang kurang lebih serupa. Tiap karakter agen memiliki kemampuan unik menarik yang dapat memberikan suatu bumbu baru dalam bertempur. Dimana inilah yang menjadi esensi utama dari Valorant.
Sistem skill based yang betul-betul lengkapi dimensi
Dengan menggabungkan 2 konsep game yang pernah ada secara gamblang menjadi satu, Valorant sebenarnya tidaklah terlalu membawa banyak inovasi. walaupun begitu, Riot Games tetap berhasil menyajikan suatu bentuk eksekusi yang cukup positif untuk dirasakan.
Bila membahas mengenai skill-skill yang dimiliki oleh para karakter agenmu, fungsi dan pengaplikasiannya pun boleh dibilang cukup menarik serta bermacam-macam dalam total 4 skill yang masing-masing dipunyai.
Apabila kamu bermain sebagai karakter agen dengan dasar role yang ofensif misalnya, kamu tidak akan selalu diperlengkapi kemampuan dengan fokus untuk hanya bisa memberikan damage atau membunuh musuh saja. Begitu pula ketika bermain sebagai karakter dengan role-role yang lain.
Contohnya dengan bermain sebagai Jett ataupun Phoenix yang diatas kertas sama-sama merupakan karakter dengan role duelist. Mereka berdua sesungguhnya betul-betul memiliki playstyle yang sangat berbeda total. Bermain sebagai Jett menuntutmu untuk harus berperan aktif dan fleksibel dalam berkonfrontasi hingga memberikan pressure ke tim musuh. Karena pada dasarnya ia lebih memiliki spesialisasi yang khusus dalam hal bermanuver, yakni dengan melakukan gerakan dash ke depan ataupun melompat tinggi ke tingkat elevasi yang lebih menguntungkan.
Lain halnya dengan Phoenix, kamu masih dapat bermain secara lebih aman dan taktis. Mengingat skill-skill bernuansa api yang dimilikinya tak mewajibkanmu untuk digunakan dalam konteks berbaku tembak langsung. Contohnya seperti melemparkan energi api seperti layaknya molotov, flashbang, hingga menciptakan tembok api yang dapat mengaburkan pandangan musuh-musuhmu
Ini pun masih menjadi contoh kecil dari bentuk kebrilianan Riot games dalam merancang konsep gameplay dari Valorant. Karena masih banyak pula skill-skill dari para karakter agen lain yang memiliki fungsi yang tak kalah penting dalam menambahkan kompleksitas bermain.
Bahkan jika kamu pernah sedikitnya melihat game Rainbow Six Siege, ada sejumlah skill yang mekanisme pemakaiannya tergolong cukup interaktif. Seperti bisanya kamu dalam menggunakan drone, maupun memasang kamera ala CCTV demi bisa melacak keberadaan musuh. Lalu belum ditambah dengan keberadaan fungsi skill-skill bersifat destruktif yang dapat menembus tembok map sampai ke yang secara luar biasa menghidupkan kembali anggota timmu yang sudah mati di dalam match.
Terlepas dari hal itu, sayangnya ada beberapa skill dari sedikitnya karakter yang memiliki kesamaan fungsi dan format desain efeknya walau terkadang dieksekusikan dengan cara yang berbeda. Contohnya seperti keberadaan skill smoke dari karakter Jett, Brimstone, dan Omen yang bentuk efeknya sama, namun hanya dibedakan dari warna dan mekansime penggunaannya saja.
Dukungan penting audio dalam Gameplay
Musik yang dihadirkan dalam Valorant terkesan begitu jauh untuk bisa dianggap memorable. Namun, Komponen audio di dalam gameplaynya sendiri punya suatu peranan yang cukup penting nan positif dalam mendukung keseruanmu bermain.
Suara jejak kaki boleh dibilang satu kebolehan yang bisa cukup ditonjolkan dari game ini. Karena kamu seolah akan selalu dipaksa bersikap tanggap dalam mengidentifikasi lokasi musuh yang ada didekatmu. Selain itu, peranan audio juga ikut memberi sentuhan terhadap sebagian skill dari sejumlah karakter agen. Ada skill yang memang siap memberikan notifikasi suara ketika jebakan yang telah kamu pasang telah sukses dilalui oleh pihak musuh.
Selebihnya, aspek suara tembak-menembaknya juga didesain untuk bisa didengar secara lebih nyaring mirip seperti Counter Strike.
Isi konten masih belum banyak
Disamping menawarkan konsep dan keseruan gameplay yang menjanjikan, game ini masih tergolong agak minim dalam hal penyajian konten.
Membahas mengenai mode bermain misalnya, Valorant masih hanya menawarkan 2 jenis mode utama dalam bermain, yakni mode Unrated dan Spike Rush. Unrated merupakan suatu jenis mode standar ala Counter Strike dengan sistem kemenangan yang dihitung sampai ke dalam 13 ronde. Sedangkan Spike Rush sendiri adalah versi mode cepatnya yang hanya dihitungkan sampai pada 4 ronde saja. Fitur ekonomi untuk membeli senjata tidaklah akan kamu jumpai di dalam mode Spike Rush. Namun sebagai gantinya, mode ini memberikan randomisasi untuk jenis senjata yang wajib digunakan oleh setiap pemain.
Selebihnya, Valorant juga menyediakan sarana mode practice untuk kamu yang ingin memfamiliarkan gaya bermainmu, hingga mode Custom Match yang nampak hanya lebih diperuntukkan untuk bermain secara privat (non-matchmaking). Dari sana, masih belum jelas apakah game ini nantinya juga akan mengeksplor adanua jenis mode baru (seperti mode Deathmatch hingga Battle Royale) ? Atau benar-benar hanya akan sepenuhnya terpaku dengan pakem ala mode Counter Strike ? Mode Ranked saja masih belum disediakan di dalam game ini.
Sebagai game free to play, Valorant menyajikan suatu jenis monetisasi yang lebih bersifat kosmetik. Sayangnya bentuk kosmetik dari game ini hanya dibataskan saja untuk skin senjata plus pernak-pernik, banner pada cover profile, dan skin dalam fitur mencoret tembok di tengah match. Sehingga ya, untuk sementara belum ada jenis skin yang dapat mengubah tampilan karakter agenmu.
Berbicara mengenai karakter agen, game Valorant membawa jumlah roster sebanyak 11 karakter agen yang 6 diantaranya harus kamu unlock dengan menyelesaikan progression tertentu. Sistem progression di game ini juga akan ikut memberikan sejumlah tambahan hadiah skin-skin yang sudah kami jelaskan di atas.
Kesimpulan
Sejujurnya game ini memang juga masih belum terasa lebih bagus ketika dikomparasikan dengan game-game shooter kompetitif populer yang sudah ada pada keseluruhan aspeknya. Namun untuk ukuran game yang bisa dimainkan secara cuma-cuma, Valorant tetap termasuk jauh dari kata mengecewakan. Energi utama yang dimiliki oleh game ini jelas bermuara dari praktik gameplaynya yang sangatlah berkesan seru dan intens. Cara Riot dalam memadukan unsur game shooter taktis dan skill hero secara mengejutkan terbukti berhasil memberikan suatu ekstasi segar.
Dari hal tersebut, tentu masih ada segudang potensi yang nantinya dapat digali kembali oleh Riot Games. Terutama melalui update-update konten yang diharap siap dalam memperbaiki segala kekurangan yang ada. Kami sendiri pun cukup merekomendasikan keberadaan game Valorant di hadapan kalian. Dan jika seandainya kalian belum tahu, kalian pun bisa langsung mengunduh serta memainkan game ini dengan mengunjungi link berikut.
1 Comment